deraiaksara
Selamat pagi tuan puisi aku mohon diri, pulang ketempat jiwa lainku yang tengah bertapa. jiwa yang tak terlalu mengagungkan kejujuran pun juga tak menginginkan kepura puraan. Terimakasih meski kumengerti tujuan sesungguhnya tuan tersamarkan namun selama ini kaupun tak menyadari letak jiwa ketigaku yang aku sembunyikan


Monday, March 27, 2006

Mentari Di Pintu Hari

Berharap tiada nampak..tapi masih..ternyata masih…Tetaplah masih kulihat dia tertunduk di tempat itu. Maaf Tuhan yang ada di tubuhku..bila terpaksa kutanyakan suatu hal kepadamu, Apa maksud alam terhadap aku, dia dan rasa yang aada di antaranya? bila semuanya hanya akan menjadikan wajah kami sebagai perantara air mata. Atau mengapa kau ciptakan sebuah ruang bila kami tak mampu menghuninya?. Perlahan membuka kelopak pandang setelah kupaksa memejam, dia masih tersudut diantara dua bongkah keputusasaan… dengan nyali yang mungkin tinggal pengharapan mimpi. Bangun sayang.. berdiri dari sungkur jiwamu… rentangkan tegarmu karena akan kudekap ikhlasmu dalam pelukan harga diriku. Yakinlah padaku seyakin mentari pasti akan terbit di pintu hari esok pagi.. ..

posted by imarkusuma at 11:29 AM

0 Comments:



Post a Comment

....Aku bertutur bukan sebagai teori, aku hanya bertanya yang kemudian aku jawab sendiri.Sejenak biarkan aku menjadi karang agar aku juga mampu bertahan... seperti lelaki menyeka keringat dengan angin pada tubuhnya yang telanjang..... template design by savatoons web design