deraiaksara
Selamat pagi tuan puisi aku mohon diri, pulang ketempat jiwa lainku yang tengah bertapa. jiwa yang tak terlalu mengagungkan kejujuran pun juga tak menginginkan kepura puraan. Terimakasih meski kumengerti tujuan sesungguhnya tuan tersamarkan namun selama ini kaupun tak menyadari letak jiwa ketigaku yang aku sembunyikan


Monday, March 27, 2006

Penghujung Mei

Sejenak beristirahat dalam ayunan angin malam di penghujung bulan mei
kurebahkan akal pikirku lalu berkaca pada selaput putaran waktu silam, serta mencoba berperan sebagai mata mata cakrawala yang menyaksikan drama kehidupan dari seorang perempuan yang berani menatap mentari dengan mata jalang dan tajam, seorang perempuan yang menggenggam api tanpa bergemetar tangan, seorang perempuan yang dengan sadar merobek kulit wajahnya sendiri demi sebuah penyamaran kata hati. Terkadang dia menangis berselendang sinar keceriaan, kadang dia tertawa bersuarakan keputusasaan, berusaha tetap tegar dalam hujan petir permasalahan. Aku terkesima.. benar benar terpesona, hingga ku tak mampu hanya sekedar mengamati…aku mendekati mencoba menyapa nurani dan memperkenalkan hati.
Hari terus berjalan mendaki jaman.. sampailah pada saat ini.. malam di penghujung bulan mei.. sekali lagi ku menengok mundur pada bilangan hari, tatkala pertama kali kurasa ada sesuatu dimatanya.. keindahan?.. tak kupungkiri, namun bukan itu yang bisa membangunkan jiwaku dari tidur panjang, bukan hal itu yang mampu bangkitkan sukmaku dari ketersungkuran. Tatapan mata itu..memeluk seraya berbisik kepadaku.. “lihatlah aku, selami wajahku, bacalah kenyataanku, rengkuh bila memang bisa sejukkan keringmu”.
Hari terus berjalan mendaki jaman..sampailah pada saat ini malam di penghujung bulan mei..
Kekasihku ini bukan surga, namun ditempat ini kutemukan dirimu,di tempat ini ku genggam jemarimu, di tempat ini kunikmati keberadaanmu.. kekasihku.. ini bukan surga, namun disinilah aku.. takkan pernah kubiarkan ada kesedihan serta air mata menutupi indah tatapan matamu..

posted by imarkusuma at 11:05 AM

0 Comments:



Post a Comment

....Aku bertutur bukan sebagai teori, aku hanya bertanya yang kemudian aku jawab sendiri.Sejenak biarkan aku menjadi karang agar aku juga mampu bertahan... seperti lelaki menyeka keringat dengan angin pada tubuhnya yang telanjang..... template design by savatoons web design