Friday, June 30, 2006
Terimakasih untuk sebuah kehidupan yang berbeda
Tak pernah ingin ada sayat pedih di hati Namun menurutku aku harus kembali Sudah sekian lama aku bebaskan mimpiku terbang jauh dari tidur akalku Ragaku disana hanya dihidupi tipis nafas tanpa jiwa yang seharusnya menyatu
Mari aku tunjukkan sebuah pelajaran dari seseorang yang hatinya sedang disini disampingmu menari dengan pujian bintang bintang. Lihat itu sosok lelaki yang sedang bermain seni peran Wajah pucat pasi tanpa ada gurat sedih pun juga tak ada lengkung senyum dibibirnya Datar tidak ada ekspresi mimik muka Orang orang disekelilingnya memperlakukan si lelaki ini dengan berbagai cara Ada yang memperbudak, ada yang mengagungkan, sebagian prihatin sebagian lagi menertawakan Sebaiknya segeralah engkau melepaskan jiwanya Bukan disini seharusnya Meski jiwa jiwa kita begitu sempurna melantunkan cinta Bukan disini seharusnya
Aku akan kembali ke tubuhku Membangunkan lagi ragaku yang sudah hampir mati, segera sebelum detak jantungnya berhenti. Alam tak akan ijinkan engkau ikut serta karena kita memang adalah dua makhluk beda dunia. Maafkan aku andai kau terluka , aku yang telah terpesona padamu, pada kecantikan yang begitu berwibawa, pada wangi kibas rambutmu yang berpendar emas diujungnya, pada tatap mata damai rerimbunan seribu bunga
Kita mesti berpisah,, Akan aku coba menjadi seorang pujangga dan menulis tentang seorang dewi nirwana Sebagai obat rindu yang nantinya pasti mendera. Selamat tinggal sayang….. terimakasih untuk telah berbagi sebuah kehidupan yang berbeda …
posted by imarkusuma at
6:05 PM
0
comments
kata pada diri sendiri
Tiga anak tangga telah kutapak.. tinggal tujuh lagi yang belum Terdengar bunyi “kretek..kretek” bukan dari kayu gagang tangga melainkan dari lutut bergetarku.. bukan karena aku mulai renta kawan.. melainkan masih rapuh Sulit sekali untuk berkata jujur pada kondisi seperti ini Namun aku sudah bisa memahami bahwa tahta kebohongan lebih sulit untuk dipertahankan Pasti aku akan sampai puncak.. dan saat ini aku sudah tahu dengan siapa nanti aku akan bersulang
posted by imarkusuma at
6:03 PM
0
comments
Butuh
Tuhan masih belum juga datang Padahal pintu ruang tamu sudah kubuka sejak terlihat rembulan terbelah dua Beranda kujilat bersih berharap tiada najis.. apakah berakibat sebaliknya ? Di kursi neraka aku sedang bersinggasana.. dipaksa menerima.. kepedihan yang kurasa Tuhan masih juga belum menghampiriku… Apakah justru sedang menunggu? Dimana Dia menunggu?? Aku lupa dimana terakhir kali bertemu… aku rindu
posted by imarkusuma at
5:49 PM
0
comments
|
|