deraiaksara
Selamat pagi tuan puisi aku mohon diri, pulang ketempat jiwa lainku yang tengah bertapa. jiwa yang tak terlalu mengagungkan kejujuran pun juga tak menginginkan kepura puraan. Terimakasih meski kumengerti tujuan sesungguhnya tuan tersamarkan namun selama ini kaupun tak menyadari letak jiwa ketigaku yang aku sembunyikan


Wednesday, April 08, 2009

pasangan penyair palsu

Aku pun rela jadi perayu konyol demi sekuntum bahagiamu
Saat mencoba berpuisi dengan sepenuh hati
“ sayang… dari sini kulihat rembulan tepat dibelakang telingamu,
Namun mengapa kulihat pantulannya dari kedua bening matamu….”
Diluar dugaanku, engkau bukannya tersenyum geli apalagi merona pipi
Engkau justru terdiam serius menatapku, Lalu menamparku keras sekali
Setelah dua belas kali kamu minta maaf, kamu kemudian berkata padaku
“Sakit pipi kamu itu pasti besok pagi sudah hilang sayang..hilang bagai bulan berganti matahari..Tapi tidak dengan pantulan bulan di mataku ini
akan tetap disini selama engkau tak beranjak pergi…”

posted by imarkusuma at 12:35 PM

0 Comments:



Post a Comment

....Aku bertutur bukan sebagai teori, aku hanya bertanya yang kemudian aku jawab sendiri.Sejenak biarkan aku menjadi karang agar aku juga mampu bertahan... seperti lelaki menyeka keringat dengan angin pada tubuhnya yang telanjang..... template design by savatoons web design