Wednesday, April 08, 2009
pasangan penyair palsu
Aku pun rela jadi perayu konyol demi sekuntum bahagiamu Saat mencoba berpuisi dengan sepenuh hati “ sayang… dari sini kulihat rembulan tepat dibelakang telingamu, Namun mengapa kulihat pantulannya dari kedua bening matamu….” Diluar dugaanku, engkau bukannya tersenyum geli apalagi merona pipi Engkau justru terdiam serius menatapku, Lalu menamparku keras sekali Setelah dua belas kali kamu minta maaf, kamu kemudian berkata padaku “Sakit pipi kamu itu pasti besok pagi sudah hilang sayang..hilang bagai bulan berganti matahari..Tapi tidak dengan pantulan bulan di mataku ini akan tetap disini selama engkau tak beranjak pergi…”
posted by imarkusuma at
12:35 PM
0 Comments:
|
|