deraiaksara
Selamat pagi tuan puisi aku mohon diri, pulang ketempat jiwa lainku yang tengah bertapa. jiwa yang tak terlalu mengagungkan kejujuran pun juga tak menginginkan kepura puraan. Terimakasih meski kumengerti tujuan sesungguhnya tuan tersamarkan namun selama ini kaupun tak menyadari letak jiwa ketigaku yang aku sembunyikan


Sunday, September 09, 2007

Berpalinglah sejenak

Jangan cabut anak panah yg tlah kau tancapkan didadaku
Smakin deras nanti darah
kan mengalir
Darah yg disana kularutkan nama dirimu
Biarlah kujahit sendiri koyak hingga kehati
Kututupi agar engkau pun takkan bisa mengingat kembali bekas luka ini


posted by imarkusuma at 4:30 PM

1 Comments:

Blogger Kang Boim said...

waduh kyk udah dalam bener nih panahnya...samapi hatinya ikut terluka...gpp kan ada bhetadin buat ngobatin luka..he..he
salam kenal

5:54 PM  

Post a Comment

....Aku bertutur bukan sebagai teori, aku hanya bertanya yang kemudian aku jawab sendiri.Sejenak biarkan aku menjadi karang agar aku juga mampu bertahan... seperti lelaki menyeka keringat dengan angin pada tubuhnya yang telanjang..... template design by savatoons web design