Friday, September 07, 2007
Apa Takdir Kita Sebenarnya
Ketika jaman sudah lucuti semua senjatanya Sang raja kini tengah belajar hidup dari sebuah awal kematian,Menghirup udara diujung nafas rerumputan. istana tinggalah reruntuhan batu kali. Luka sabitan pedang dan parang itu belum bisa buatnya mati, meski sering kali memohon ditinggal nyawa pergi, sang raja dipaksa menjadi raja untuk dirinya sendiri Dia bertutur pada permaisuri: Kemarin Ku ingin mati, , reinkarnasi atau tidak siapa yang perduli asal bukan oleh belati digenggaman tanganku sendiri, namun begitupun juga aku belum mati. Pejam mata ..Kemudian kuberkira ..akulah dibelakang seekor burung putih yang sedang terbang..mengikuti kemanapun arahnya, menirukan tiap kepakan sayapnya, aku terbang ..aku melayang layang.bukan hendak mencari tahu apakah manusia bisa merubah takdirnya namun kuakan terus berusaha hingga kutahu kelak apa takdir kita sebenarnya.istana kita memang sudah tiada itu lah takdir kita sekarang, kelak kumati didalam kerajaan kita yang lebih besar dari sekarang, itu takdir yang akan kuperjuangkan.. Dan kemudian hari ini aku benar benar belum ingin mati. Demi kehidupan-kehidupan yang kita telah ciptakan.. hiduplah bersamaku hingga ulat usia memakan habis raga kita.
posted by imarkusuma at
7:41 PM
0 Comments:
|
|