Monday, March 27, 2006
Hancurnya Harga Diri Sang Lelaki
Satu waktu di pantai kuta Malam kala itu ditemani sedikit gerimis Berjalan sang lelaki menghitung butiran pasir yang diinjaknya Walau tak menoleh ia yakin sang kekasih dengan setia menjumputi satu demi satu keperkasaanya yang tercecer terselubungkan keputusasaan pada setiap langkahnya Mereka lantas duduk berdampingan diri berpelukan hati Sang lelaki berkata tanpa suara kepada sikekasih yang sedari tadi hanya mampu memandang buta tentang arti hari tentang maksud naskah dan sutradara jaman ini ?Aku pergi Debur ombak itu sudah koyak nuraniku Karang tajam itu telah hancurkan harga diriku Engkau adalah bukti kegagalanku Engkau adalah kekalahanku Aku pergi Kutinggalkan sumpahku padamu Kau akan selalu menungguku seperti karang setia pada ombak merinduku bagai padang tandus mengharap musim semi mendambaku bagai seorang penyair mencintai karya ciptanya sendiri? Sang lelaki beranjak berdiri Sejenak menghela nafas panjang seakan memastikan sebuah keyakinan Lalu menghampiri buih lidah gelombang Pasrahkan tubuh berjalan sampai ketengah genggaman lautan Mencoba merengkuh matahari yang terbenam di ujung samudra kehidupan
posted by imarkusuma at
11:07 AM
0 Comments:
|
|