deraiaksara
Selamat pagi tuan puisi aku mohon diri, pulang ketempat jiwa lainku yang tengah bertapa. jiwa yang tak terlalu mengagungkan kejujuran pun juga tak menginginkan kepura puraan. Terimakasih meski kumengerti tujuan sesungguhnya tuan tersamarkan namun selama ini kaupun tak menyadari letak jiwa ketigaku yang aku sembunyikan


Monday, March 27, 2006

Aku..Sahabat Dari Sahabatmu

Sahabat
Ada butir keringat di dahimu
Pandang aku !!!
Ada butiran putus asa di semangatmu
Telah berusaha keras kau tutupi, aku tahu itu
Di puncak cemara pernah kau bertapa
Di dasar samudera pernah kau bersukaria
Sengat kedzaliman belum pernah lunturkan senyum
Gemulai sang penikmat laknat pun tak pernah menjadi pencoreng santun
Lantas badai sedasyat apakah yang mampu merobek ujung daun lentur sahabatku?
Sangat bisa kumengerti bila tak kau ciprati kuping ini dengan keluh kesahmu karena memang engkau tahu kupasti tak kuasa ikut mencicipi
Coba lakukan apa yang pernah engkau ajarkan kepadaku
Sujudlah pada ibu bumi
Mohon ampun dan serahkan kepalamu tuk di belai kodrat keikhlasannya
Titipkan bebanmu kepada ibu lalu biarkan sang bumi menunjukkan kebesarannya
Masing masing kita pernah bersalah dan melakukan kesalahan
Dan rasa seperti yang kau rasakan adalah kiriman surat teguran dari pengendali jaman
Pandang aku sahabat (aku memandangmu)
Ku tunggu engkau disini….(tunggu aku disini)
Kubersihkan jalanmu ….. Kujaga jejak dan petilasanmu
Kembalikan wajahmu di wajahku bertumpu pada harga dirimu dan sejatiku
Dan aku akan kembali

posted by imarkusuma at 11:06 AM

0 Comments:



Post a Comment

....Aku bertutur bukan sebagai teori, aku hanya bertanya yang kemudian aku jawab sendiri.Sejenak biarkan aku menjadi karang agar aku juga mampu bertahan... seperti lelaki menyeka keringat dengan angin pada tubuhnya yang telanjang..... template design by savatoons web design