Monday, March 27, 2006
Tuhan... Aku Mohon Ampun ( 4 )
Aku terperangah, marah kurasa hendak muncrat dari mahkota pongah, seorang laki-laki yang tingginya tak melebii pusar itu berani mencegat tatkala aku sedang berlari dengan syahwat menegang sembari tangan menghunus pedang. “Aku lapar, minta makan kang” katanya dengan bukan memelas. aku sedang puasa jawabku. “itu urusanmu dengan Tuhanmu, sedang aku disuruh Tuhanku untuk minta padamu sisa santapan batal puasamu tadi siang” jawabnya tenang. Seetika itu juga aku bercermin…(iya memang). Laki-laki kecil itu lantas mengambil sikap, entah memang demikian atau hanya pura pura tak paham akan sebuah peran, yang aku rasa adalah dia menikmati jati diri yang diberi oleh Tuhan, lalu sengaja menuntunku bersedekah pengalaman.. Aku sudah pernah menjadibudak sampai raja minyak, pernah menjadi pencuri ayam sampai hakim dipengadilan, lalu kini aku sedang diraga ini menjadi seorang budak sekaligus raja bagi sanak saudaraku, pencuri sekaligus hakim bagi musuh-musuhku, dan ternyata engkau masih perlu mengajari aku tentang bagaimana puasa itu…, laki-laki kecil itu memotong bicaraku,”puasa adalah milik Tuhan, aku tidak mengajari hal itu kepadamu, aku hanya seorang anak kecil yang ada dihatimu sebagai budak kala kau menjadi raja minyak, sebagai hakim bila engkau sedang menjadi pencuri lalim. Puasa adalah jubah untuk menghadap Tuhan, dan bila kau menjalankan maka seluruh isi alam akan merasa tenteram menerima kehadiran mu. Puasa adalah untuk Tuhan..jangan berharap apa-apa dari sebuah keihlasan….”
posted by imarkusuma at
1:25 PM
0 Comments:
|
|