deraiaksara
Selamat pagi tuan puisi aku mohon diri, pulang ketempat jiwa lainku yang tengah bertapa. jiwa yang tak terlalu mengagungkan kejujuran pun juga tak menginginkan kepura puraan. Terimakasih meski kumengerti tujuan sesungguhnya tuan tersamarkan namun selama ini kaupun tak menyadari letak jiwa ketigaku yang aku sembunyikan


Monday, March 27, 2006

Lihat disampingmu..ada aku disitu

Terkirim syair ini demi sebuah arti untaian waktu yang tlah terjalani
Tak harus ia pahami bahasanya
Tak juga kupaksa dirinya menciumi aroma tata katanya
Karena rasa memang bukan karya sastra
Aku hanya ingin menulis sebuah cerita tentang indahnya perempuanku
tentang matahari di matanya, tentang bunga di senyumannya
Perempuanku…pejamkan sejenak matamu
bayangkan kita duduk bersebelahan hati di pasir pantai seperti tempo hari
Lihat keatas..ada hitam langit malam berlukis bulan dan bintang bintang
lihatlah kedepan..ada gulung ombak berkejaran seakan berlomba menyentuh daratan
lihat di sampingmu..ada aku di situ
Buka mata itu dan kembali pada kenyataan
lihat..aku tak ada lagi di sisimu
Tidak ada maksud tuk pengaruhi akal sehatmu, tiada pula usaha tuk butakan penglihatanmu
namun demi sebuah rasa yang tlah terpintal dari butiran butiran airmata
kupinta kepadamu untuk memejamkan mata sekali lagi, aku pasti akan ada untukmu
memuja hadirmu walau tanpa suara
menunggu ihlas diri meski tak berupeti janji
Aku akan hadir di hatimu saat puncak pertapaan pertapaan kerinduanmu
cintaku tak berteriak namun dia mampu bersenandung, mengidungkan lagu lagu bagi jiwamu

Aku bukanlah seorang pengecut
namun jujur aku takut kehilanganmu meski tak mampu tubuhku jadi rujukan rebah dan pelukmu.
Maafkan aku yang tak bisa memberi mahkota di kehormatanmu
Maafkan aku yang tak bisa memberi sayap pada cintamu
bahkan aku tak bisa membuatnya bagi diriku sendiri
Maafkan aku yang tak kuasa memiliki tubuhmu bagi hatiku
sebab kini hatiku sendiri tak lagi kumiliki
sudah kutukarkan ia dengan tinta darah puisi-puisi bagi jiwaku.

Kekasihku…Terkirim syair ini demi sebuah arti untaian waktu yang tlah terjalani.
Kekasihku…demi sebuah arti untaian waktu yang tlah terjalani
jangan biarkan aku kehilangan matahari di matamu,bunga di senyumanmu.
Jangan biarkan aku kehilanganmu…

posted by imarkusuma at 11:48 AM

0 Comments:



Post a Comment

....Aku bertutur bukan sebagai teori, aku hanya bertanya yang kemudian aku jawab sendiri.Sejenak biarkan aku menjadi karang agar aku juga mampu bertahan... seperti lelaki menyeka keringat dengan angin pada tubuhnya yang telanjang..... template design by savatoons web design