Monday, March 27, 2006
Jiwa Terdustakan
Selamat pagi tuan puisi aku datang dengan sebuah pena kehadapanmu pena yang dengan itu selama ini kutata kata atas namamu Aku sudah pergunakan hak yang dulu kau hadiahkan kepada dua jiwaku untuk berfoya tintanya. Kini aku kembalikan bersama pahala yang tercatat sedangkan dosa yang terakibat telah aku mintakan kepada Tuhan penciptamu untuk dapat kutebus sebelum pintu mati kian mendekat.
Selamat pagi tuan puisi aku mohon diri, pulang ketempat jiwa lainku yang tengah bertapa. jiwa yang tak terlalu mengagungkan kejujuran pun juga tak menginginkan kepura puraan.
Terimakasih meski kumengerti tujuan sesungguhnya tuan tersamarkan namun selama ini kaupun tak menyadari letak jiwa ketigaku yang aku sembunyikan
posted by imarkusuma at
11:45 AM
0 Comments:
|
|