deraiaksara
Selamat pagi tuan puisi aku mohon diri, pulang ketempat jiwa lainku yang tengah bertapa. jiwa yang tak terlalu mengagungkan kejujuran pun juga tak menginginkan kepura puraan. Terimakasih meski kumengerti tujuan sesungguhnya tuan tersamarkan namun selama ini kaupun tak menyadari letak jiwa ketigaku yang aku sembunyikan


Monday, March 27, 2006

Mega Penghantar Senyumanmu

Ya sayangku..telah kulihat gumpal putih mega penghantar salammu dan telah kudengar pesan yang kau titipkan kepadanya untukku.
sebelum mega itu meninggalkanku tuk meneruskan perjalannya mengelilingi jagat raya, tampak ragu dan tak kuasa menahan diri,dia bisikkan beberapa kalimat yang terdengar sarat kekaguman ‘’dia memang cantik, secantik kemampuanmu memandang alam,
dia memang pantas mendapatkan apa yang tak kan pernah mampu kau berikan, dia selembut ketidakadaan,
letakkan dia pada ruang terdalam di hatimu, rasakan kehadirannya di aliran darahmu, biarkan dia hidup di hidupmu'’. Pergilah, trimakasih telah menghantarkan senyumannya!!! ku katakan itu pada sang mega, dengan sekelumit tambahan kata,
‘’dia milikku, aku lebih tahu darimu,
walau tak ada kalimatmu yang kupersalahkan…….'’

posted by imarkusuma at 11:31 AM

0 Comments:



Post a Comment

....Aku bertutur bukan sebagai teori, aku hanya bertanya yang kemudian aku jawab sendiri.Sejenak biarkan aku menjadi karang agar aku juga mampu bertahan... seperti lelaki menyeka keringat dengan angin pada tubuhnya yang telanjang..... template design by savatoons web design