deraiaksara
Selamat pagi tuan puisi aku mohon diri, pulang ketempat jiwa lainku yang tengah bertapa. jiwa yang tak terlalu mengagungkan kejujuran pun juga tak menginginkan kepura puraan. Terimakasih meski kumengerti tujuan sesungguhnya tuan tersamarkan namun selama ini kaupun tak menyadari letak jiwa ketigaku yang aku sembunyikan


Monday, March 27, 2006

Bulan..Bintang..Aku..Kekasihku

Kusentuh alam dalam rupa malam.
Bulan menggeleng enggan dan memelas mohon ku untuk tidak mengusik purnamanya.Bintangpun demikian, biar berjuta tak satupun berikhlas sejenak turun menemani. mereka tengah menikmati kesombongan gemerlap pijar mempercantik cakrawala.
‘’Aku membutuhkan dia'’… kalimat itu terucap oleh peluh di dahi,tersuara oleh hati, terkatakan oleh degupan jantung dan getaran nadi. mendengar itu bulan dan bintang serempak mengelilingi simpuhku.
Sejenak ku terhibur dengan wajah penasaran mereka, wajah wajah yang sedetik lalu menolakku.
yaa.. seolah semua tentang dirinya mampu taklukkan seisi jagad raya. aroma kehadirannya menawan kan detik detik buana bagi siapapun di sekelilingnya.Tetapi dia bagiku??? bagai angin sepoi di senja bermata jingga yang tiada terbalas haknya. Kutepis keluhanku,khawatir tampak ketidakyukuranku terhadap keputusan langit meneteskan dia kala sutra fajar di peraduan sunyi jiwaku.
Sekejap ku diselimuti wangi nirwana, harapanku bersayap, dawai hariku mendenting indah nyanyian cinta seindah bunga mekar sempurna di matanya, ‘’kok kamu tersenyum?'’ tanya bulan yang kemudian di iringi selidik keingintahuan para bintang. ‘’Ya.. aku sedang bahagia jawabku. lihat di atas sana .. kekasihku tengah menggantikan kalian mengindahkan malam, cantik senyumnya tak tertandingi walau oleh riang seribu bidadari.Cahaya hatinya menembus serangkaian awan menghangatkan beku hati. Lihat kekasihku itu… mata kecil itulah yang mampu membaca huruf huruf rumit tak terungkapkan berserak sembunyi di dasar hatiku, tulus tangan itulah yang bersedia menggengam keputus asa an serta ke tidakpercayaan ku terhadap bersahabatnya matahari.
Dia berikan separuh hak hidupnya untuk menggantikan separuh sisi kematian jiwaku'’…. Belum selesai kuceritakan keberuntunganku atas adanya dia kepada mereka, bulan dan semua gemintang sudah terlelap .
Entah apakah mereka sedang berusaha bermimpikan indahnya kekasihku atau mereka malu untuk kembali ke cakrawala malam menggantikannya karena tahu bahwa memang kekasihku lebih pantas menghiasi dunia. mengindahkan malam dengan senyumannya.

posted by imarkusuma at 11:33 AM

0 Comments:



Post a Comment

....Aku bertutur bukan sebagai teori, aku hanya bertanya yang kemudian aku jawab sendiri.Sejenak biarkan aku menjadi karang agar aku juga mampu bertahan... seperti lelaki menyeka keringat dengan angin pada tubuhnya yang telanjang..... template design by savatoons web design