deraiaksara
Selamat pagi tuan puisi aku mohon diri, pulang ketempat jiwa lainku yang tengah bertapa. jiwa yang tak terlalu mengagungkan kejujuran pun juga tak menginginkan kepura puraan. Terimakasih meski kumengerti tujuan sesungguhnya tuan tersamarkan namun selama ini kaupun tak menyadari letak jiwa ketigaku yang aku sembunyikan


Monday, March 27, 2006

Sempurnanya Perjalanan Malam

Gelap, hawa dingin dan gema namamu
saling berebut simpati kesepianku
temaram jiwa semakin beku dengan lukisan
tepi lekuk pesona kehadiranmu
Bintang di sisi kiri membuat malam telah sempurna
bersama bulan disisi kanan
tertidurlah tubuhku dengan senyum sebagai
penghias latar alam tapi sukmaku berjalan
mengemis kasih sayang penguasa jaman
Burung pengharapan semakin liar berkeliaran
matanya tajam menatap
lingkaran sepasang hak dan kewajiban
menembus kabut rahasia keabadian
Sebuah keputusan telah terlahir
dan kini sang malam diharuskan menjilati karmanya
Salah adalah kesalahan benar adalah kebenaran
namun apa yang benar dan mana yang salah
jika tidak ada siapa yang dirugikan
Ingin ku suci dalam keterbatasanku
namun kesucianku juga memiliki keterbatasan
Tak ada janji terucap
namun juga tak kuasa kubiarkan
engkau berpeluk kebimbangan
Biarkan aku bermimpi
memimpikan perjuangan sang malam
demi dua buah hatinya…. Bintang dan Rembulan

posted by imarkusuma at 10:52 AM

0 Comments:



Post a Comment

....Aku bertutur bukan sebagai teori, aku hanya bertanya yang kemudian aku jawab sendiri.Sejenak biarkan aku menjadi karang agar aku juga mampu bertahan... seperti lelaki menyeka keringat dengan angin pada tubuhnya yang telanjang..... template design by savatoons web design