deraiaksara
Selamat pagi tuan puisi aku mohon diri, pulang ketempat jiwa lainku yang tengah bertapa. jiwa yang tak terlalu mengagungkan kejujuran pun juga tak menginginkan kepura puraan. Terimakasih meski kumengerti tujuan sesungguhnya tuan tersamarkan namun selama ini kaupun tak menyadari letak jiwa ketigaku yang aku sembunyikan


Saturday, March 25, 2006

Bukan Malaikat

Kehidupan bukan hanya sekedar hidup.
Hidup adalah getar nadi dan berdegupnya jantung,
Namun kehidupan mencakup corak warna lukisan berdarahnya tangis harga diri di atas kanvas perbatasan antara akal dan hati.
Engkau dan Aku adalah dua si hidup yg tengah berlomba membelah langit
tuk titipkan sebungkus harapan yang berisikan ketidakmungkinan.
Engkau dan Aku adalah sang pejuang kehidupan yg saling mempertaruhkan masa depan demi suatu keyakinan masing masing diri.
Kekalahanku adalah kemenanganmu, suatu kebohongan bila perasaanku berkata aku tak ihlas akan hal itu.
Teruslah bertahan sahabat... bertahanlah bagai karang tetap tegar dari tempelengan gelombang.
Teruslah berlari dari kejaran kelam bayangan masa lalu yang selalu berusaha merengkuhmu kembali.
Teruslah mendaki meski harus menginjak mimpiku bila itu bisa hindarkan kakimu dari tajamnya batu yg bersiap melukai.
Simpan jejak tempat berlututku di hadapanmu sebagai bekal di perjalanan, jangan hapus bekas cium bibirku dikeningmu biar sebagian dari aku bisa ikut merasakan kebahagiaanmu saat kau telah sampai di tujuan.
Perhatikan dan ingatanlah tempat aku mengubur dalam dalam hasratku,
telah aku persembahkan sisi kemalaikatan dalam diriku, suatu saat nanti kembalilah ke pekuburan hasratku, gali lalu penuhi satu permintaan sisi kemanusiaanku.....


posted by imarkusuma at 1:29 PM

0 Comments:



Post a Comment

....Aku bertutur bukan sebagai teori, aku hanya bertanya yang kemudian aku jawab sendiri.Sejenak biarkan aku menjadi karang agar aku juga mampu bertahan... seperti lelaki menyeka keringat dengan angin pada tubuhnya yang telanjang..... template design by savatoons web design