deraiaksara
Selamat pagi tuan puisi aku mohon diri, pulang ketempat jiwa lainku yang tengah bertapa. jiwa yang tak terlalu mengagungkan kejujuran pun juga tak menginginkan kepura puraan. Terimakasih meski kumengerti tujuan sesungguhnya tuan tersamarkan namun selama ini kaupun tak menyadari letak jiwa ketigaku yang aku sembunyikan


Tuesday, December 01, 2009

kini sampai pada akhirnya

satu buku lagi telah habis lembar halamannya
satu judul lagi sudah tamat ceritanya
harus kusimpan kenangannya dalam lemari kaca
ataukah mesti ku ceraiberaikan huruf demi hurufnya ?
siapa yang peduli, aku hanya akan terus berlari
siapa yang peduli, aku hanya akan terus mencari
siapa yang peduli pada aku dan sakit hati

posted by imarkusuma at 4:00 AM

0 comments



Wednesday, April 08, 2009

pasangan penyair palsu

Aku pun rela jadi perayu konyol demi sekuntum bahagiamu
Saat mencoba berpuisi dengan sepenuh hati
“ sayang… dari sini kulihat rembulan tepat dibelakang telingamu,
Namun mengapa kulihat pantulannya dari kedua bening matamu….”
Diluar dugaanku, engkau bukannya tersenyum geli apalagi merona pipi
Engkau justru terdiam serius menatapku, Lalu menamparku keras sekali
Setelah dua belas kali kamu minta maaf, kamu kemudian berkata padaku
“Sakit pipi kamu itu pasti besok pagi sudah hilang sayang..hilang bagai bulan berganti matahari..Tapi tidak dengan pantulan bulan di mataku ini
akan tetap disini selama engkau tak beranjak pergi…”

posted by imarkusuma at 12:35 PM

0 comments




kok bisa aku mencintaimu

Menikmatimu bagai menghisap asap rokok
Sangat berbeda rasa dengan mengunyah tembakaunya
Dua kali dua adalah sembilan bila sedang didekatmu
Aljabar dan algoritma tidaklah masuk logika

posted by imarkusuma at 12:34 PM

0 comments




takkan kulepaskan dirimu (lagi)

Setiap beranjak tidur di awal pagi
Selalu kutebarkan mimpi di penghujung parasmu
Takkan kubiarkan jaman menginjaknya
Atau topan meluluhlantakkan tatanannya
Pernah kujadikan kita menjadi kamu dan aku
Bahkan hampir saja kita menjadi tiada
Kini mimpiku dan senyummu
Dua hal yang takkan pernah terpisahkan

posted by imarkusuma at 12:33 PM

0 comments




satria vs pecundang

Tak ada perang.. tak ada pula pembunuhan
Namun kali ini aku akan matikan perasaan
Perdamaian bukanlah hanya sebuah ungkapan maaf
Seperti halnya kata usang tentang sesuatu hal yang tak pernah kalian rasakan

Hitamlah hitam
Putihlah putih
Tak ada area untuk remang ataupun abu abu
Engkau dibelakangku atau engkau berhadapan denganku
Aku sudah berdiri dan pasti kelak akan mati
Keturunanku akan tuliskan sebuah gelar pada batu nisanku
Satria sejati atau pecundang sejati bukanlah soal
Aku hanya ingin mati bukan dengan keheningan

posted by imarkusuma at 12:16 PM

0 comments



Sunday, October 12, 2008

kebodohan yang berkurang

semua berubah bgitu juga kita
aku yg smakin sayang kamu
kamu yang smakin pantas untuk disayang
seperti pelangi yang merah biru setelah redanya buram hujan
dulu kita hampir slalu berseberangan
mencari pembenaran lewat kebohongan
dulu kita saling menyakiti dgn kalimat cinta yang tertulis pada sebongkah kebodohan
dulu kita bisa mendefinisikan cinta dengan gamblang namun belum mampu mengenali bentuknya
sekarang kita tak mampu mengartikan namun smakin mahir memberi makna tentang sebuah kebersamaan
semua telah berubah demikian juga kita
mahal memang namun sebuah harga yang pantas untuk selalu kita kenang ..

posted by imarkusuma at 9:32 PM

0 comments




karena aku telah tercipta

tiga bocah riang berlompatan ke arahku
tawanya seolah bisa membangkitkan semangatku
tiga bocah bergembira menggandeng tanganku
masadepannya mampu membenamkan masa laluku
kularutkan diriku, belajar untuk bisa tertawa seperti mereka
kuikuti caranya memandang dunia agar aku mampu selalu ada demi cita-cita mereka

posted by imarkusuma at 9:30 PM

0 comments




Selamat datang kembali

Ku dapati pagi begitu ramah. Matanya menatap diriku dengan sangat bersahaja. Selamat datang di kenyataan sapa nya. segera kuperbaiki sikap dudukku, dengan brusaha nampak sopan aku mengajak dirinya menertawakan mimpiku smalam. lalu diakhir pembicaraan dia berpesan, lebih baik menyadari kekalahan dari pada engkau tidaklah kalah namun menangpun juga tidak, sudah saatnya engkau berdiri menyambut hari spt yg engkau lakukan pd saat ini..

posted by imarkusuma at 9:14 PM

1 comments



Thursday, March 20, 2008

Tak Bernama

Dan Lahirlah binatang ini
Luar biasa besar wujudnya
Berdiri dia sampai langit ketujuh
Terentang tangannya hingga gapai ujung galaksi.
Merpati putih kesucianku yang konon bentang sayapnya,
mampu menaungi seluruh bagian bumipun tak sanggup tatkala
kuminta terbang mengelilinginya.
Harus kunamai apa ia?
Terlalu kecil artinya bila kupanggil dia KECEWA ataupun SAKIT HATI...
Meski sampai saat ini aku belum punya peliharaan bernamakan ini

posted by imarkusuma at 12:57 AM

1 comments



Sunday, September 09, 2007

Berpalinglah sejenak

Jangan cabut anak panah yg tlah kau tancapkan didadaku
Smakin deras nanti darah
kan mengalir
Darah yg disana kularutkan nama dirimu
Biarlah kujahit sendiri koyak hingga kehati
Kututupi agar engkau pun takkan bisa mengingat kembali bekas luka ini


posted by imarkusuma at 4:30 PM

1 comments




aku telah kembali


“Hei.. siapa kamu??..”(yang kemudian disebut pihak kedua, bertanya)
Ini aku..(yang kemudian disebut pihak pertama, mendongak kepala lalu dengan luapan amarah bergetar bibirnya mulai membuka suara..)
Jangan pasang muka prihatin apalagi melototkan matamu kearahku, jangan kamu kira kamu bisa memahami apa yang telah kujalani apalagi berucap pernah merasa hal yang sama..
Aku datang dari reruntuhan, dengan belasan luka tikaman dari belakang.. yang rela penggal kepala agar anak-anakku bisa bermain bola. Dulu mereka percaya ayahnya mampu memungut bulan bila mereka memintanya untuk mainan dan kini ayahku pun tak percaya bahwa anaknya masih bisa memanjat tangga..
Lihat baik-baik, apakah kau masih bisa mengenali bekas luka tikaman dipunggung sebelah kanan ini? masih kau simpankah belati itu? Belati yang dulu kuberikan padamu karena kau tak mampu membelinya sendiri.. Tetaplah duduk dikursimu, karena engkau sudah mulai mengenali siapa aku.. lutut mu mulai gemetar
kan??.. silahkan kencingkan saja dicelanamu.... otak sebiji salak dikepalamu takkan mampu memerintah syaraf kakimu untuk berlari.. tak usah juga pasang ekspresi memelas karena muka setebal kulit badak itu takkan bisa ditaburi bedak. dengarkan dengan seksama wahai tuan yang kemudian disebut pihak kedua.. jangan dulu mati dalam waktu dekat ini, meski bisa kuperintahkan kepada jantungmu untuk berhenti berdetak saat ini …


posted by imarkusuma at 4:24 PM

0 comments



Friday, September 07, 2007

TELAK

Kemanapun... dimanapun.... Hingga kini masih kubawa bagian tubuh ibu. Sebuah Pusaka yang telah menghidupkanku kembali dari ketiga kematianku terdahulu, Kini aku sekarat lagi bu…namun sekarang ini aku susah memilih antara hidup dan mati, sungguh ingin kembali kerahim ibu, bertapa disana dijaga oleh kesaktian kasihsayang ibu. Tapi bagaimana dengan anak-anakku bu? Siapa yang akan menjaga mereka?
Lelah sudah kedua tanganku menutupi muka…………

posted by imarkusuma at 7:47 PM

0 comments




..Andai Sehari Saja Aku Terlambat Pulang..

Ini purnama yang keenam sejak sang guru mengacungkan tongkatnya padaku. Telah seratus delapan puluh enam malam kucari sebuah pintu yang diatasnya bertulis “selamat datang di Syurga” seperti sang guru pernah ceritakan.. Bila ramalan itu benar, maka masih perlu kucari empat belas setan lagi yang harus kutaklukkan dalam empat belas malam..
Lalu mengapa tak satupun dari ketujuh padma ini yang mulai bermekaran?
Bukankah hal itu menjadi salah satu kunci pembuka gerbang?
Aku merasa sudah sangat lelah.. kesadaranku sudah mulai hilang.. Kuharus goncangkan berkali kali kepalaku untuk berusaha mengingat kembali namaku.. dan kemudian aku berhasil mengingat siapa aku..siapa yang menciptaku..dan siapa yang tercipta olehku.. nampak jelas dosa-dosa yang telah kulakukan.. dan kemudian aku benar benar mulai paham dan sangat mengenal siapa saja setan yang menghadang jalan, kenapa pula ada neraka dalam purnama yang enam.
Aku terhenyak seketika, Tak perlu ada duaratus malam !!! Aku harus segera kembali kedunia yang telah kuciptakan.. pada saat itulah kulihat ada sebuah gerbang dengan sinar terang yang perlahan membuka seiring dengan mekar sempurnanya seluruh seroja.. Sang guru telah menunggu dipintu itu,sebelum mempersilahkanku masuk.. sang guru bertutur, engkau mempunyai empat belas keistimewaan hidup yang bisa engkau manfaatkan demi akherat mu.. gunakan kesempatan ini hingga kau tak perlu mencari lagi pintu syurgamu.. lalu secepat kilat sang guru menarikku masuki gerbang sebelum sempat kubaca tulisan yang tertera diatasnya..

posted by imarkusuma at 7:43 PM

0 comments




Apa Takdir Kita Sebenarnya

Ketika jaman sudah lucuti semua senjatanya
Sang raja kini tengah belajar hidup dari sebuah awal kematian,Menghirup udara diujung nafas rerumputan. istana tinggalah reruntuhan batu kali. Luka sabitan pedang dan parang itu belum bisa buatnya mati, meski sering kali memohon ditinggal nyawa pergi, sang raja dipaksa menjadi raja untuk dirinya sendiri
Dia bertutur pada permaisuri:
Kemarin Ku ingin mati, , reinkarnasi atau tidak siapa yang perduli asal bukan oleh belati digenggaman tanganku sendiri, namun begitupun juga aku belum mati.
Pejam mata ..Kemudian kuberkira ..akulah dibelakang seekor burung putih yang sedang terbang..mengikuti kemanapun arahnya, menirukan tiap kepakan sayapnya, aku terbang ..aku melayang layang.bukan hendak mencari tahu apakah manusia bisa merubah takdirnya namun kuakan terus berusaha hingga kutahu kelak apa takdir kita sebenarnya.istana kita memang sudah tiada itu lah takdir kita sekarang, kelak kumati didalam kerajaan kita yang lebih besar dari sekarang, itu takdir yang akan kuperjuangkan.. Dan kemudian hari ini aku benar benar belum ingin mati.
Demi kehidupan-kehidupan yang kita telah ciptakan.. hiduplah bersamaku hingga ulat usia memakan habis raga kita.

posted by imarkusuma at 7:41 PM

0 comments



Tuesday, July 10, 2007

Sekedar mengingatkan, namun akan kulakukan agar engkau bisa tenang

............................................................
Penggalan dari Mentari&Pelangi
Mentari:Ya pasangan jiwaku..terimakasih.. bukalah bibirmu karena akan kuhembuskan ruh syahwat duniaku, aku titip itu karena memang hanya engkaulah yang mampu memeliharanya.
Pelangi:Ya pasangan jiwaku .. terimakasih.. ini bibirku, lalu ciumlah aku seperti pertamakali dulu kau mencium bibirku, kuingat waktu itu sudah yakin bahwa engkau akan mampu menjadi pembendung airmataku. Sekarang pergilah.. berangkatlah menuju pertapaan menemui guru sejatimu. Sudah engkau sampaikan banyak jawaban, bahkan dari yang aku tak mampu merangkai kata sebagai pertanyaan.. kini sudah saatnya engkau mengajari dirimu sendiri, kelak bimbinglah aku dan keturunanmu. Lihat wahai Suamiku… Mentari dan Pelangi sedang ditantang para Dewa.....
.............................................................
Sang Sejati dulu berkata, "Badai ini akan membunuh kamu bila tidak maka akan menguatkanmu".
Pelangiku... kupersilahkan bila engkau akan menyerah pada tantangan tiga ribu Dewa ini.. dari pada engkau akan mati bersamaku... Nyawakulah yang mereka inginkan, akan kuserahkan agar engkau bisa tenang..

posted by imarkusuma at 11:57 AM

0 comments



....Aku bertutur bukan sebagai teori, aku hanya bertanya yang kemudian aku jawab sendiri.Sejenak biarkan aku menjadi karang agar aku juga mampu bertahan... seperti lelaki menyeka keringat dengan angin pada tubuhnya yang telanjang..... template design by savatoons web design